Sabtu, 01 Oktober 2016

Artificial Neural Network

Pengertian Artificial Neural Network (Jaringan Syaraf Tiruan)

Jaringan Syaraf Tiruan adalah paradigma pemrosesan suatu informasi yang terinspirasi oleh sistim sel syaraf biologi, sama seperti otak yang memproses suatu informasi. Elemen mendasar dari paradigma tersebut adalah struktur yang baru dari sistim pemrosesan informasi. Jaringan Syaraf Tiruan, seperti manusia, belajar dari suatu contoh. Jaringan Syaraf Tiruan dibentuk untuk memecahkan suatu masalah tertentu seperti pengenalan pola atau klasifikasi karena proses pembelajaran [Smith,2003]

Jaringan Syaraf Tiruan berkembang secara pesat pada beberapa tahun terakhir. Jaringan Syaraf Tiruan telah dikembangkan sebelum adanya suatu computer konvensional yang canggih dan terus berkembang walaupun pernah mengalami masa vakum selama beberapa tahun.

Konsep Dasar Artificial Neural Network (Jaringan Syaraf Tiruan)

Mengadopsi esensi dasar dari system syaraf biologi, syaraf tiruan digambarkan sebagai berikut :


  • Menerima input atau masukan (baik dari data yang dimasukkan atau dari output sel syaraf pada jaringan syaraf. 
  • Setiap input datang melalui suatu koneksiatau hubungan yang mempunyai sebuah bobot (weight). Setiap sel syaraf mempunyai sebuah nilai ambang. 
  • Jumlah bobot dari input dan dikurangi dengan nilai ambang kemudian akan mendapatkan suatu aktivasi dari sel syaraf (Post Synaptic Potential dari sel syaraf).
  • Signal aktivasi kemudian menjadi fungsi aktivasi / fungsi transfer untuk menghasilkan output dari sel syaraf.

  • · 

    Biasanya tahapan fungsi jarang digunakan dalan Jaringan Syaraf Tiruan. Fungsi aktivasi (f(.)) dapat dilihat pada Gambar 2.3
    Bagaimana sel syaraf saling berhubungan? Jika suatu jaringan ingin digunakan untuk berbagai keperluan maka harus memiliki input (akan membawa nilai dari suatu variabel dari luar) dan output (dari prediksi atau signal kontrol). Input dan output sesuai dengan sensor dan syaraf motorik seperti signal datang dari mata kemudian diteruskan ke tangan, Dalam hal ini terdapat sel syaraf atau neuron pada lapisan tersembunyi berperan pada jaringan ini. Input, lapisan tersembunyi dan output sel syaraf diperlukan untuk saling terhubung satu sama lain. Berdasarkan dari arsitektur (pola koneksi), Jaringan Syaraf Tiruan dapat dibagi kedalam dua kategori :

    1.Struktur Feed forward
    Sebuah jaringan yang sederhana mempunyai struktur feed forward dimana signal bergerak dari input kemudian melewati lapisan tersembunyi dan akhirnya mencapai unit output (mempunyai struktur perilaku yang stabil). Tipe jaringan feed forward mempunyai sel syaraf yang tersusun dari beberapa lapisan.

    Yang termasuk dalam struktur feed forward :
    a) Single-layer perceptron
    b) Multilayer perceptron
    c) Radial-basis function networks
    d) Higher-order networks
    e) Polynomial learning networks

    2. Struktur Recurrent (Feed back)
    Jika suatu jaringan berulang (mempunyai koneksi kembali dari output ke input) akan menimbulkan ketidakstabilan dan akan menghasilkan dinamika yang sangat kompleks. Jaringan yang berulang sangat menarik untuk diteliti dalam Jaringan Syaraf Tiruan, namun sejauh ini struktur feedforward sangat berguna untuk memecahkan masalah.

    Yang termasuk dalam struktur recurrent (feed back) :
    a) Competitive networks
    b) Self-organizing maps
    c) Hopfield networks
    d) Adaptive-resonanse theory models

    Lapisan pada Artificial Neural Network (Jaringan Syaraf Tiruan)

    Jaringan Syaraf Tiruan biasanya mempunyai 3 group atau lapisan yaitu unit-unit lapisan input yang terhubung dengan lapisan tersembunyi yang selanjutnya terhubung dengan lapisan output.

    a) Aktifitas unit-unit lapisan input menunjukkan informasi dasar yang kemudian digunakan dalam Jaringan Syaraf Tiruan.
    b) Aktifitas setiap unit-unit lapisan tersembunyi ditentukan oleh aktifitas dari unitunit input dan bobot dari koneksi antara unit-unit input dan unit-unit lapisan tersembunyi
    c) Karakteristik dari unit-unit output tergantung dari aktifitas unit-unit lapisan tersembunyi dan bobot antara unit-unit lapisan tersembunyi dan unit-unit output


    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar