Pengertian
Sistem Pakar
Sistem
pakar pertama kali dikembangkan oleh komunitas AI pada pertengahan tahun 1960.
Sistem pakar yang muncul pertama kali adalah General Purpose Problem Solver
(GPS) yang dikembangkan oleh Newel & Simon (Turban,1995).
Sistem
pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalah tertentu
dengan meniru kerja dari para ahli. Sistem pakar memiliki banyak definisi,
tetapi pada dasarnya sistem pakar diterapkan untuk mendukung aktivitas
pemecahan masalah.
Secara
umum, sistem pakar merupakan sistem yang mengadopsi pengetahuan manusia ke dalam
komputer sehingga komputer dapat digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah
sebagaimana yang dilakukan oleh seorang pakar. Sistem pakar dibuat pada wilayah
pengetahuan tertentu dan untuk suatu keahlian tertentu yang mendekati kemampuan
manusia di salah satu bidang khusus. Sistem pakar mencoba mencari solusi yang
memuaskan sebagaimana yang dilakukan seorang pakar dan dapat memberikan
penjelasan terhadap langkah yang diambil serta memberikan alasan atas
kesimpulan yang diambil.
Keuntungan
Sistem Pakar
Secara
garis besar, ada banyak keuntungan bila menggunakan sistem pakar, diantaranya
adalah (Arhami, 2005):
- Menjadikan pengetahuan dan nasihat lebih mudah didapat.
- Meningkatkan output dan produktivitas.
- Menyimpan kemampuan dan keahlian pakar.
- Meningkatkan penyelesaian masalah yaitu menerusi paduan pakar, penerangan,sistem pakar khas.
- Meningkatkan reliabilitas.
- Memberikan respons (jawaban) yang cepat.
- Merupakan panduan yang intelligence (cerdas).
- Dapat bekerja dengan informasi yang kurang lengkap dan mengandung ketidakpastian.
- Intelligence database (basis data cerdas), bahwa sistem pakar dapat digunakan untuk mengakses basis data dengan cara cerdas
Kelemahan
Sistem Pakar
Disamping
memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga memiliki beberapa kelemahan,
antara lain:
- Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal.
- Sulit dikembangkan system pakar yang benar-benar berkualitas tinggi. Hal ini tentu saja erat kaitannya dengan ketersediaan pakar di bidangnya.
- Sistem pakar tidak dapat 100% bernilai benar.
- Terkadang sistem tidak dapat membuat keputusan.
- Pengetahuan tidak selalu didapat dengan mudah karena pendekatan tiap pakar berbeda
Komponen
Sistem Pakar
Komponen-komponen
yang terdapat dalam sistem pakar adalah :
a.
Antarmuka pengguna (User Interface)
User
interface merupakan mekanisme yang digunakan untuk pengguna dan system pakar
untuk berkomunikasi. Antarmuka menerima informasi dari pemakai dan mengubahnya
ke dalam bentuk yang dapat diterima oleh sistem. Selain itu antarmuka menerima
informasi dari sistem dan menyajikannnya dalam bentuk yang dapat dimengerti
oleh pemakai. Menurut McLeod (1995), pada bagian ini terjadi dialog antara
program dan pemakai, yang memungkinkan sistem pakar menerima instruksi dan
informasi (input) dan pemakai juga memberikan informasi (output) kepada
pemakai.
b.
Basis pengetahuan
Basis
pengetahuan mengandung pengetahuan untuk pemahaman, formulasi, dan penyelesaian
masalah. Komponen sistem pakar ini disusun atas dua elemen dasar, yaitu fakta
dan aturan. Fakta merupakan informasi tentang obyek dalam area permasalahan
tertentu, sedangkan aturan merupakan informasi tentang cara bagaimana
memperoleh fakta baru dari fakta yang telah diketahui (Arhami, 2005).
c.
Akuisisi pengetahuan
Akusisi
pengetahuan adalah akumulasi, transfer dan transformasi keahlian dalam
menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan ke dalam program komputer. Dalam
tahap ini knowledge engineer berusaha menyerap pengetahun untuk selanjutnya
ditransfer ke dalam basis pengetahuan. Pengetahuan diperoleh dari pakar,
dilengkapi dengan buku, basis data, laporan penelitian dan pengalaman pemakai
(Arhami, 2005).
d.
Mesin inferensi
Komponen
ini mengandung mekanisme pola pikir dan penalaran yang digunakan oleh pakar dalam
menyelesaikan suatu masalah. Mesin inferensi adalah program komputer yang
memberikan metodologi untuk penalaran tentang informasi yang ada dalam basis
pengetahuan dan dalam workplace, dan untuk memformulasikan kesimpulan (Turban,
1995).
e.
Blackboard
Blackboard
adalah area kerja memori yang disimpan sebagai database untuk deskripsi
persoalan terbaru yang ditetapkan oleh data input, digunakan juga untuk
perekaman hipotesis dan keputusan sementara. Tiga tipe keputusan dapat direkam
dalam blackboard, yaitu :
- Rencana : bagaimana mengatasi persoalan
- Agenda : tindakan potensial sebelum eksekusi
- Solusi : hipotesis kandidat dan arahan alternatif yang telah dihasilkan system sampai saat ini.
f.
Fasilitas penjelasan
Fasilitas
penjelasan untuk komponen tambahan yang akan meningkatkan kemampuan sistem
pakar. Komponen ini menggambarkan penalaran system kepada pemakai. Fasilitas
penjelasan dapat menjelaskan perilaku sistem pakar dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut (Turban, 1995):
- Mengapa pertanyaan tertentu ditanyakan oleh sistem pakar?
- Bagaimana kesimpulan tertentu diperoleh?
- Mengapa alternatif tertentu ditolak?
- Apa rencana untuk memperoleh penyelesaian?
g.
Perbaikan pengetahuan
Pakar
memiliki kemampuan untuk menganalisis dan meningkatkan kinerjanya serta
kemampuan untuk belajar dan kinerjanya. Kemampuan tersebut adalah penting dalam
pembelajaran terkomputerisasi, sehingga program akan mampu menganalisis
penyebab kesuksesan dan kegagalan yang dialaminya.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar