Selasa, 13 Januari 2015

Ilmu Sosial Dasar (Tugas 1) Bab 10

BAB X
Masyarakat dan Agama

A.  AGAMA

1.    Pengertian Agama
            Agama menurut kamus besar bahasa indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.

            Kata “agama” berasal dari bahasa sanksekerta yang berarti tradisi , sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti mengikat kembali . Maksudnya dengan bereligi seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan .

Dalam UUD 1945 pasal 29 ayat 1 dan 2 negara kita sangat menjunjung tinggi tentang masalah agama yang berbunyi : ayat (1) negara berdasar atas ketuhanan Yang Maha Esa , ayat (2) negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu [1][1].

2.     Pengertian agama menurut para ahli

1.     M. Hasbi Alshiddiqy : “tuntunan hidup yang melengkapi segala segi dan suatu peruangan untuk memperoleh kekayaan dunia dan kesentosaan akhirat .
2.     Emile durkheim mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hyal yang suci .

Manusia memiliki kemampuan terbatas , kesadaran dan pengakuan akan keterbatasannya menjadiakn keyakinan bahwa ada sesuatu yang luar biasa diluar dirinya . sesuatu yang luar biasa itu tentu berasal dari sumber yang luar biasa juga.

Dan sumber yang luar biasa itu ada bermacam-macam sesuai dengan bahasa manusia sendiri .  misal Tuhan , God , atau menyebut sifat-Nya saja seperti yang maha kuasa , ingkang murbeng dumadi . de weldadige , dan lain-lain .

Keyakinan itu membawa manusia untuk mencari kedekatan diri kepada Tuhan dengan cara menghambakan diri , yaitu :

1.     Menerima segala kepastian yang menimpa diri dan sekitarnya dan yakin berasal dari Tuhan .
2.     Menaati segenap ketetapan , aturan , hukum dll yang di yakini berasal dari Tuhan .


Dengan demikian diperoleh keterangan yang jelas , bahwa agama itu penghambaan manusia kepada Tuhannya .

3.     Cara beragama

Berdasarkan cara beragamanya :

·       Tradisional , yaitu cara beragama berdasarkan tradisi . Cara ini mengikuti cara beragama nya nenek moyang , leluhur atau orang-orang dari angkatan sebelumnya. Pada umumnya kuat dalam beragama  , sulit menerima hal-hal keagamaan yang baru atau pembaharuan. Apalagi bertukar agama bahkan tidak ada minat  . Dengan demikian kurang dalam meningkatkan ilmu amal keagamaannya .

·       Formal , yaitu cara beragama berdasarkan formalitas yang berlaku di lingkungan atau masyarakatnya. Cara ini biasanya mengikuti cara beragama orang yang berkedudukan tinggi atau punya pengaruh , pada umumnya tidak kuat dalam beragama . Mudah mengubah cara beragamanya . Mudah bertukar agama jika memasuki lingkungan atau  masyarakat yang lain agamanya.

·       Rasional , yaitu cara beragama berdasarkan penggunaan rasio sebisanya. Untuk itu mereka selalu berusaha memahami dan menghayati ajaran agama dengan pengetahuan , ilmu ,dan pengamalannya .

·       Metode pendahulu , yaitu cara beragamaberdasarkan penggunaan akal dan hati (perasaan) di bawah wahyu ,untuk itu mereka selalu berusaha memahami dan menghayati ajaran agamanya dengan ilmu ,pengamalan dan penyebaran (dakwah). Merekaselalu mencari ilmu dulu kepada orang yang di anggap ahlinya dalam ilmu agama yang memegang teguh ajaran asli yang di bawa oleh utusan misalnya Nabi atau Rasul sebelum mereka mengamalkan , mendakwahkan dan bersabar (berpegang teguh) dengan itu semua .

4.     Unsur-unsur agama

Menurut leight ,keller dan cahoun , agama terdiri dari beberapa unsur pokok :  

a)     Kepercayaan agama , yakni suatu prinsip yang di anggap benar tanpa ada keraguan lagi
b)     Simbol agama , yakni identitas agama yang di anut umatnya.
c)     Praktik keagamaan , yakni hubungan vertikal antara manusia dengan Tuhan-NYA , dan hubungan horizontal antar umat manusia atau sosial .
d)     Pengalaman keagamaan
e)     Umat beragama

5.     Fungsi Agama

a)     Sumber pedoman hidup bagi individu maupu kelompok
b)     Mengatur tata cara hubungan  manusia dengan Tuhan edan manusia dengan manusia.
c)     Merupakan tuntunan tentang prinsip benar atau salah
d)     Pedoman mengungtkapkan rasa kebersamaan .
e)     Pedoman perasaan keyakinan .
f)      Pedoman keberadaan .
g)     Pengungkkapan estetika (keindahan)
h)     Pedoman rekreasi dan hiburan.
i)      Memberikan identitas kepada manusia sebagai umat dari suatu agama .

6.     Agama di Indonesia

Enam agama besar yang paling banyak di anut di indonesia , yaitu agama islam ,krieten ,katolik ,hindu budha dan lain-lain. Sebelumnya pemerintah indonesia pernah melarang pemeluk konghucu melakanakan agamanya secara terbuka. Namun , melalui keppress no. 6/2000 , pressiden abdurrahman wahid mencabut larangan tersebut .  




7.     Makna agama  

Makna agama yang ajeg dan komprehensif ini di ambil dari pengertian agama (defenisi agama) yang diuraikan didalam hadits , bertanya pada Muhammad Saw tentang iman (aspek akidah) ,islam (aspek syariat/hukum Tuhan) dan ihsan(aspek moral/akhlak) . Dan Nabi Muhammad Saw  . berkata “itu adalah jibril yang mengajarkan manusia tentang dien (agama) mereka . (HR Bukhari dan Muslim )[2][2]    

B.        MASYARAKAT

1. Pengertian

Masyarakat adalah suatu sistem sosial yang menghasilkan kebudayaan (Soerjono Soekanto, 1983). Sedangkan agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan , Dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa “tiap-tiap penduduk diberikan kebebasan untuk memilih dan mempraktikkan kepercayaannya” dan “menjamin semuanya akan kebebasan untuk menyembah, menurut agama atau kepercayaannya”. Pemerintah, bagaimanapun, secara resmi hanya mengakui enam agama , yakni Islam , Protestan , Katolik , Hindu , Buddha dan Konghucu .
Dengan banyaknya agama maupun aliran kepercayaan yang ada di Indonesia, konflik antar agama sering kali tidak terelakkan. Lebih dari itu, kepemimpinan politis Indonesia memainkan peranan penting dalam hubungan antar kelompok maupun golongan. Program transmigrasi secara tidak langsung telah menyebabkan sejumlah konflik di wilayah timur Indonesia .
Berdasar sejarah, kaum pendatang telah menjadi pendorong utama keanekaragaman agama dan kultur di dalam negeri dengan pendatang dari India, Tiongkok, Portugal, Arab, dan Belanda. Bagaimanapun , hal ini sudah berubah sejak beberapa perubahan telah dibuat untuk menyesuaikan kultur di Indonesia.

2. Pengertian Masyarakat Menurut Para Ahli
1. Peter l. Berger

Definisi masyarakat adalah suatu keseluruhan kompleks hubungan manusia yang luas sifatnya. Keseluruhan yang kompleks sendiri berarti bahwa keseluruhan itu terdiri atas bagian-bagian yang membentuk suatu kesatuan .

2. Karl Marx

Masyarakat ialah keseluruhan hubungan - hubungan ekonomis, baik produksi maupun konsumsi, yang berasal dari kekuatan-kekuatan produksi ekonomis, yakni teknik dan karya

3. Gillin

Masyarakat adalah kelompok manusia yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang diikat oleh kesamaan .

3.  Unsur Unsur Masyarakat

Golongan Sosial
a.       Timbulnya Golongan Sosial

            Sejak manusia hidup bersama dalam masyarakat dan selama dalam masyarakat ada sesuatu yang dihargai , baik benda ekonomis (kekayaan), kekuasaan, keturunan, ilmu pengetahuan dsb , maka sesuatu yang dihargai tersebut akan menjadi bibit timbulnya sistem penggolongan sosial atau pelapisan sosial dalam masyarakat. Masyarakat telah mengenal sistem pembagian atau penggolongan masyarakat sejak dahulu.  Aristoteles telah menyatakan bahwa dalam setiap negara selalu terdapat tiga unsur yaitu orang kaya sekali, orang melarat , dan orang yang berada di tengahnya.
            Golongan sosial dalam masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya sebagai hasil proses pertumbuhan masyarakat

b.    Pengertian Golongan Sosial
           Secara teoritis manusia sama derajatnya, tetapi dalam kenyataan hidup di masyarakat ada penghargaan yang berbeda terhadap sekelompok manusia berdasarkan kelebihan yang dimiliki seperti: kekayaan, kekuasaan , pendidikan dan keturunan. Adanya penilaian yang berbeda ini menimbulkan terjadinya pengelompokan masyarakat yang selanjutnya dikenal dengan nama golongan sosial (istilah sosiologinya: stratifikasi sosial / pelapisan sosial ) .

Koentjaraningrat mengartikan golongan sosial adalah kesatuan manusia yang ditandai oleh ciri-ciri tertentu dan memiliki identitas sosial serta idealisme . Ikatan identitas sosial muncul karena adanya kesadaran identitas sebagai reaksi atas pandangan pihak luar terhadap golongan sosial tersebut atau dapat pula terjadi karena golongan sosial tersebut terikat oleh suatu sistem nilai , norma dan adat istiadat tertentu.

            Pitirim A. Sorokin menggunakan istilah pelapisan sosial yaitu pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat/hierarkhis. Perwujudannya dikenal dengan adanya kelas sosial tinggi (upper class) contohnya: pejabat , penguasa , dan pengusaha; kelas sosial menengah (middle class) contohnya: dosen , pegawai negeri , pengusaha kecil dan menengah ; kelas sosial rendah (lower class) contohnya: buruh , petani , dan pedagang kecil.

D.    Pembagian golongan dalam masyarakat
            Berdasarkan karakteristik golongan sosial di atas , maka terdapat beberapa pembagian golongan sosial sebagai berikut :

1).   Sistem Golongan Sosial dalam Masyarakat Pertanian (Agraris) , di dasarkan pada hak dan pola kepemilikan tanah, terbagi menjadi :

Golongan Atas : para pemilik tanah pertanian dan pekarang untuk rumah tinggal (penduduk inti) .
Goongan Menengah : para pemilik tanah pekarangan dan rumah tapi tidak memiliki tanah pertanian (kuli gendul) .
Golongan Bawah : orang yang tidak memiliki rumah atau pekarangan (inding ngisor).

2).   Sistem Golongan Sosial pada Masyarakat Feodal , di dasarkan pada hubungan kekerabatan dengan raja/kepala pemerintahan , terbagi menjadi :

Golongan Atas : kaum kerabat raja atau bangsawan.
Golongan Menegah : rakyat biasa (kawula) .

3).   Sistem Golongan Sosial pada Masa Pemerintahan Kolonial , meliputi

Golongan Eropa , merupakan lapisan atas , terdiri orang Belanda , Eropa , Jepang .
Golongan Timur Asing tediri keturunan China dan Arab.
Golongan Bumi Putera , merupakan lapisan bawah , tediri dari pribumi atau bangsa Indonesia asli .

4).   Sistem Golongan Sosial dalam Masyarakat Industri , meliputi :
Golongan teratas  terdiri para pengusaha besar atau pemilik modal , direktur, komisaris


Berdasarkan bidang ekonomi , penggolongan masyarakat dibedakan menjadi :

1).   Penggolongan masyarakat berdasarkan atas kepemilikan harta, yang terdiri tiga golongan , yaitu :

1.     Golongan atas yang terdiri orang-orang kaya .
2.     Golongan menengah terdiri orang-orang yang sudah dapat mencukupi kebutuhan pokoknya .
3.     Golongan bawah yang terdiri orang-orang miskin .

2).   Penggolongan masyarakat berdasarkan profesi / mata pencaharian, yang terdiri enam golongan , yaitu :

a)     Golongan elite , yaitu orang-orang kaya , yang punya kedudukan/pekerjaan terpandang.
b)     Golongan profesional , yaitu mereka yang bergelar sarjana dan yang berhasil dalam dunia profesinya.
c)     Golongan semi professional , yang terdiri pedagang , teknisi , pegawai kantor.
d)     Golongan tenaga trampil , seperti tukang cukur , pekerja pabrik , juru tulis.
e)     Tenaga semi terlatih , seperti sopir , pelayan restoran.
f)      Tenaga tidak terlatih , seperti pembantu rumah tangga , tukang kebun.


Jenis-jenis kelompok sosial dalam masyarakat dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1).   Berdasarkan Identifikasi Diri, dikenal adanya in group dan out group.

      In group adalah kelompok sosial yang dijadikan tempat oleh individu untuk mengidentifikasi dirinya. In group sering dikaitkan dengan istilah “kami atau kita” dan pada umumnya didasarkan pada faktor simpati dan perasaan dekat dengan anggota kelompoknya. “ Sedangkan Out group adalah kelompok sosial yang oleh individu  diartikan sebagai lawan in group-nya .

Out group sering dihubungkan dengan istilah”mereka” . Sikap out group ditandai oleh suatu sikap antipati .

2).   Berdasarkan hubungan kedekatan anggota, teridentifikasi adanya kelompok primer (primary group) . Menurut Charles Horton Cooley  kelompok primer/primary group adalah kelompok sosial yang paling sederhana, anggotanya saling mengenal, serta terdapat kerjasama yang erat dan bersifat pribadi, interaksi sosial berlangsung secara tatap muka (face to face) .Contohnya: keluarga, kelompok bermain .

4.     Perkumpulan (Asosiasi)

a.       Pengertian perkumpulan

            Perkumpulan atau asosiasi adalah kesatuan manusia yang dibentuk secara sadar untuk tujuan-tujuan khusus Terbentuknya perkumpulan dilandasi oleh kesamaan minat  tujuan, kepentingan, pendidikan, keahlian profesi, atau agama. Perkumpulan merupakan suatu organisasi buatan yang bersifat formal, dengan jumlah anggota relatif terbatas , memiliki kepentingan-kepentingan tertentu , hubungan antar anggota tidak bersifat pribadi , memiliki anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
b.       Bentuk-bentuk Perkumpulan

Bentuk-bentuk perkumpulan dalam masyarakat dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1)     Berdasarkan sifat hubungan anggotanya , terbentuk kelompok sekunder (secondary group) . Contohnya: negara, bangsa dan suku.

2)    Berdasarkan sifat organisasi, terbentuk organisasi formal (formal group) yaitu kesatuan manusia yang tergabung dalam sebuah organisasi yang memiliki peraturan tegas yang sengaja diciptakan oleh anggotanya untuk mengatur hubungan antar sesama. Contohnya : perkumpulan mahasiswa , perkumpulan organisasi massa, instansi pemerintah, dsb.

C.  Hubungan Agama dalam Masyarakat
Kaitan agama dengan  masyarakat    dapat    mencerminkan tiga  tipe , meskipun  tidak menggambarkan sebenarnya secara utuh (Elizabeth K. Nottingham, 1954) :



A. Masyarakat yang terbelakang dan nilai-nilai sakral.
Masyarakat tipe ini kecil, terisolasi dan terbelakang . Anggota   masyarakat menganut agama yang sama. Oleh karenanya keanggotaan mereka dalam  masyarakat dan dalam kelompok keagamaan adalah sama . Agama menyusup ke dalam    kelompok aktivitas yang lain. Sifat-sifatnya :

1.     Agama memasukkan pengaruhnya yang sacral ke dalam system nilai masyarakat secara mutlak.
2.     Dalam   keadaan lain   selain keluarga relatif belum berkembang , agama jelas menjadi fokus utama bagi pengintegrasian dan persatuan dari masyarakat secara keseluruhan.

B. Masyarakat praindustri yang sedang berkembang.

Keadaan masyarakatnya tidak terisolasi , ada perkembangan teknologi yang lebih tinggi dari  pada tipe pertama. Agama memberikan arti dan ikatan kepada system nilai dalam tiap mayarakat ini , tetapi pada saat yang sama lingkungan yang sacral dan yang sekular itu sedikit-banyaknya masih dapat dibedakan.








 _________________________________________________________________________________





DAFTAR PUSTAKA
-        Buku Ilmu Sosial Dasar edisi revisi , penulis : Drs H Abu Ahmadi cetakan ke 5desember 2009 . Penerbit : PT Rineka Cipta, Jakarta
-        http://juliaandrianiputri.blogspot.com/2011/11/pengertian-pelapisan-sosial-dan.html
-        http://mohammadandika.wordpress.com/2010/11/08/isd-6/
-        http://abiand.wordpress.com/tugas/5-pelapisan-sosial-dan-kesamaan-derajat/
-        http://eliana-hubunganagamadanmasyarakat.blogspot.com/
-        http://celoteh-galang.blogspot.com/2012/10/apa-penduduk-masyarakat-kebudayaan.html
-        http://lalayulia.blogspot.com/2011/10/pengertian-penduduk-masyarakat-dan.html